TELOR NAGA
(ASAL TERJADINYA LEMBAH KERINCI)
Ditulis : M. Reyhan Fadhilla Jaya Naga
Pada zaman dahulu di kaki gunung berapi atau Gunung Kerinci sekarang,hiduplah dua orang kakak beradik kembar.Usia keduanya sekitar tiga belasan tahun,sedangkan kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.Untuk dapat bertahan hidup mereka bercocok tanam ubi-ubian dan memancing ikan dekat sebuah sungai yang berair jernih disamping juga mencari gadung dirimba untuk dimasak.
Si kakak bernama Calungga dan adiknya bernama Calupat,kedua kakak beradik ini berbeda sifatnya,sang adik mempunyai kecerdasan dengan naluri yang tajam,sedang kakaknya berwatak kasar berani dan pemberang.Calungga sering memarahi Calupat,jika adiknya terlambat sedikit saja memasak makanan.Namun Calungga sangat sayang kepada adiknya dan tidak pernah memukul Calupat,maklumlah mereka berdua hidup yatim piatu,lagi pula jauh dari keramaian kampung tempat mereka berladang.
Pada suatu hari Calungga bermaksud pergi berburu ke Gunung Tujuh,disana banyak binatang buruan dan jenis-jenis burung yang rupanya indah rupanya.Calungga mengemas peralatan berburu,bahan makanan dan bersiap untuk berangkat.
“Lupat, kau tak boleh ikut aku berburu ke gunung itu, karena disana banyak bahayanya dan semuanya penunggu di tempat itu menyeramkan, “ kata Calungga kepada adiknya. Biasanya kedua kakak beradik itu berburu bersama-sama, tetapi hari ini Calungga agak lain, ia melarang adiknya ikut berburu. Calupat tak berani membantah kakaknya, takut dimarahi Calungga yang pemberang itu.
“Hati-hati ya uwo 1) nanti engkau hilang tak tentu rimbanya, Lupat takut hidup sebatangkara tak ada pembela lagi, “ pesan Calupat kepada kakaknya.
“Ah ! jangan kuatir Pat, kakakmu mempunyai mantyiko 2) batu merah yang sakti, semua hantu rimba tak berani mendekati kakakmu.” Perintah calungga tegas kepada adiknya.
………………(bersambung)
No comments:
Post a Comment