DOKUMEN CIA
Kepada Yth.
Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers
Tembusan: Direktur CIA
Rencana penyerangan ke Indonesia sebaiknya dipertimbangkan lagi. mengingat mahalnya biaya yang akan timbul dari peperangan tersebut.
Berikut data-datanya:
Begitu memasuki perairan, Armada ketujuh kita akan dihadang pihak Bea
Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan tanpa surat izin
dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan “uang damai”.
Coba hitung berapa besarnya jika peralatan yang dibawa sedemikian
banyak.
Kemudian bila kita mendirikan base camp militer , bisa ditebak di
sekitar base camp pasti akan banyak dikelilingi tukang bakso, tukang es
kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3.
Belum terhitung jika pedagang komedi puter juga ikut mangkal di sekitar
base camp.Kemudian kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang
diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas
dari dinas perparkiran daerah maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam
pertama dikenakan Rp 10.000 (tarif untuk orang bule), berapa yang
harus dibayar oleh pemerintah AS jika kendaraan harus parkir sebulan atau
setahun lebih seperti di Irak sekarang ini.
Belum lagi pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Fauzi Bowo
untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah satu
komisaris di sebuah perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah
mantan pejabat tinggi.
Belum lagi di sepanjang jalan menuju lokasi base camp kita harus menghadapi para “Pak Ogah” yang berlagak mengatur jalan sambil memungut
biaya dari kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan berapa recehan yang
harus disiapkan jika harus melakukan operasi tempur menuju pusat-pusat
musuh seperti Cilangkap. Dari Tanjung Priok (pelabuhan tempat Kapal
induk merapat dan lokasi pasukan mendarat) ke Cilangkap saja ada berapa
pertigaan, perempatan dan putaran.
Suatu kerepotan besar jika rombongan pasukan harus berkonvoi. Karena
konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen, dan
anak-anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.
Belum lagi jika di jalan bertemu polisi bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin terlebih dahulu. Bayangkan berapa uang
damai yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu.
Itu baru polantas Pak Myers. Belum petugas DLLAJ. Anda harus melihat
sendiri bagaimana mereka beraksi. Kendaraan2 dan tank2 itu kan belum di
kir. Itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang harus kita
keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau
mau menyerbu KODAM di daerah lain. Kita harus melewati jembatan Timbang
milik DLLAJ. Siapkan saja uang pelicin yang lebih banyak.
Di base camp militer , tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur nyenyak, karena banyak nyamuk akibat sangat tidak higienisnya lingkungan sekitar. Ini bisa dibasmi dengan penyemprotan dari dinas kesehatan. Lagi-lagi harus menyiapkan amplop untuk mereka.
Tentara AS juga nggak bisa jauh2 dari peralatan perangnya, karena
disekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap
mempreteli peralatan perang canggih yang kita bawa. Kurang waspada
sedikit saja, tank Abrams kebanggaan kita bakal siap dikiloin.
Belum lagi para pencuri kendaraan bermotor yang sudah siap beraksi
dengan kunci T-nya bakal merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul
dan cat ulang bisa dijual ke pasar gelap atau pasar spare part hasil
curian ranmor di Cinangka.
Peralatan telekomunikasi kita, yang menjadi alat vital dalam pertempuran, juga harus dijaga ketat, karena bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu.
Di samping itu juga ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu jika lebih dari 1 x 24 jam, dan harus izin RT setempat. Belum RW dan kelurahan. Berapa banyak meja yang harus dilalui dengan amplopan.
Membayangkan ini semua, kami mewakili intel CIA di lapangan sepakat untuk meninjau ulang rencana penyerangan ke Indonesia .
Indonesia tak perlu di serang cukup ambil minyak,gas bumi,emas dan
uranium nya saja eh satu lagi tuh batu baranya ungkap agen CIA lagi.
No comments:
Post a Comment